Di Kala Guru Harus Menjadi Youtuber untuk Pembelajaran Daring
Era abad 21 dengan beragam tantangan yang harus dihadapi. Tak terkecuali di dunia pendidikan dimana perlu beradaptasi bagaimana dapat melakukan kegiatan pembelajaran yang sesuai sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat membuat arus informasi bergerak dengan cepat. Informasi pun dapat diakses dengan mudah oleh siapa saja sehingga perlu kiranya filter untuk menyaring baik atau buruknya informasi yang didapatkan.
Pelatihan-pelatihan tentang bagaimana merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran secara daring marak sekali diselenggarakan. Guru dituntut untuk belajar dengan cepat sehingga mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan di era abad 21 ini. Kompetensi yang ada harus diselaraskan dengan perkembangan teknologi.
Terlebih di masa pandemi dimana pembelajaran yang dilakukan pun tak mungkin bisa secara tatap muka langsung. Angka penyebaran covid19 yang terbilang cukup tinggi membuat kekhawatiran pun juga meninggi. Masih terlalu bersiko apabila memaksakan untuk menyelenggarakan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka secara langsung. Alih-alih sebagai bentuk optimalisasi pelayanan pendidikan secara prima tapi faktanya malah menambah klaster baru penyebaran covid19 di Indonesia.
Solusi yang tepat adalah dengan pembelajaran jarak jauh. Mengapa demikian, karena kesehatan dan keselamatan jiwa pendidik, peserta didik, tenaga kependidikan, keluarga, dan masyarakat adalah yang utama. Kita semua jelas tidak ingin ada gelombang kedua terjadi, semua ingin menyudahi kondisi sulit seperti ini.
Tidak hanya siswa saja yang dituntut untuk kretif, guru pun juga harus begitu. Bagaimana caranya mampu menerapkan strategi pembelajaran secara efektif, interaktif, dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.Terlebih apabila dikaji secara mendalam bahwasannya karakteristik peserta didik generasi z sungguh sangat berbeda. Gaya belajar generasi z lebih cenderung dengan visual, maka dari itu perlu kiranya guru untuk merancang strategi pembelajaran jarak jauh yang sesuai.
Sebuah fenomena di dunia pendidikan kita saat ini dimana guru mulai membuat akun Youtube dan mengupload video-video pembelajaran melalui akun Youtube tersebut. Entah dilakukan secara individu ataupun berkelompok. Tujuan utamanya adalah bagaimana peserta didik untuk dapat mengakses materi pembelajaran dengan mudah dan tidak terlalu menghabiskan banyak kuota internet. Dibandingkan harus dengan melakukan video conference yang harus menghabiskan kuota internet yang tidak sedikit, menggunakan media pembelajaran dengan mengupload melalui akun Youtube terbilang lebih membuat nyaman peserta didik. Yakinlah apabila saat ingin melakukan web meeting atau video conferencen pasti ada saja kendalanya. Mulai dari sinyal yang sulit sehingga suara tak terdengar dengan jelas hingga kemampuan mengoperasikan aplikasi video conference yang masih terbatas sehingga waktu terbuang percuma, kuota internet ludes, dan tujuan pembelajaran jelas tidak tercapai.
Keterbatasan kemampuan editing video tak menyurutkan semangat untuk terus memberikan layanan pendidikan prima kepada seluruh siswa. Terus belajar agar video yang ditayangkan menarik sehingga menarik minta para siswa untuk belajar meski dalam keterbatasan. Tidak hanya bagaimana membuat video yang menarik namun juga materi yang disampaikan harus berbobot.
Dalam menghadapi kondisi pandemi dimana pembelajaran yang disampaikan hanya dapat dilakukan secara daring, guru pun harus mampu menerapkan frameworking TPACK (Tecnological, Paedagogy, Content Knowledge) dalam mendesain pembelajaran yang asyik. Siswa pun jelas akan lebih bergairah dalam belajar apabila guru mampu mengintegrasikan bagaimana menggunakan teknologi dalam pembelajaran, pemilihan metode dan strategi pembelajaran serta bagaimana materi yang akan disampaikan dalam menrancang, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya memahami bagaimana karakteristik generasi z dalam belajar. Bukan hanya siswa saja yang aktif namun guru pun akan lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga akan ada interaksi yang baik antara guru dan siswa.
Beragam kreativitas yang harus dilakukan guru sebagai bentuk adaptasi di era abad 21. Dimana pada era ini terjadi sebuah disrupsi yang juga menghantam dunia pendidikan. Harus dihadapi dengan bijak dan adaptif karena perubahan adalah sebuah keniscayaan. Yang terpenting adalah dalam pendidikan tidak hanya sekedar mentransfer ilmu namun juga tentang pendidikan karakter. (prp)
1 komentar
Sri Sumarni, Rabu, 6 Jan 2021
Alhamdulillah…hatur nuhun Bu En sudah berbagi,semangat berkarya.